Selasa, 08 April 2014

Konflik Kashmir

Konflik Kashmir
Kashmir merupakan sebua wilayah yang terletak diantara rangkaian pegunungan Himalaya. Sehingga daerahnya bergunung-gunung dimana ketinggiannya mencapai 7.600 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kashmir sendiri bisa dikatakan sangat luas karena mencapai 223.000 km. Dalam hal ini Kashmir memiliki kedudukan yang strategis karena berdasarkan letak wilayahnya yang terdapat diantara pegunungan Himalaya tersebut membentuk celah alami. Dimana celah alami tersebut menghubungkan pada China, India, dan Pakistan. Wilayah Kashmir pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian. Yakni Ladakh yang terdapat di wilayah perbatasan Tibet dengan struktur wilayahnya yang bergunung-gunung yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Meskipun demikian disana juga terdapat sebagian umat agama Budha. Wilayah kedua dari Kashmir ialah Provinsi Kashmir itu sendiri dimana ibukotanya dipusatkan di Lembah Kashmir. Yang terakhir ialah daerah Jammu dimanadikuasai oleh india. Sedangkan bagian selatan dikuasai oleh pakistan. Kashmir dikuasai oleh 4 negara besar, yaitu India, Pakistan, Cina, dan Masyarakat Kashmir itu sendiri. Di Kashmir mayoritas penduduknya Muslim, tetapi dipegang oleh Raja Hindu.

Penduduk Kashmir menggunakan bahasa Kashmiri sebagai bahasa utama dalam kehidupan sehari-hari. Mata pencaharian penduduk meliputi ranah agraris, pembudidayaan ulat sutera, dan pemanfaatan hasil hutan. Hasil dari sektor agraris Kashmir menghasilkan padi, jagung, gandum, dan lain sebagainya. Selain itu daerah Kashmir juga memiliki kota yang terkenal dengan hasil kerajinan tangannya yakni kota Srinagar. Kota ini merupakan kota yang sangat terkemuka. Karena selain terkenal dengan hasil kerajinan tangan seperti tersebut diatas, kota ini merupakan ibukota Negara.
Kashmir merupakan wilayah yang dianggap sangat penting oleh India maupun Pakistan. Karena letaknya yang strategis tersebut membuat Kashmir menjadi wilayah idaman. Bagi India, Kashmir merupakan pintu gerbang untuk berhubungan dengan Negara luar. Sedangkan bagi Pakistan, Kashmir merupakan sumber kehidupan yang tak ternilai harganya.
Latar belakang konflik kedua Negara ini sebenarnya bukan hanya bermula setelah adanya kemerdekaan dari Pakistan. Namun sebenarnya konflik antara India-Pakistan telah tumbuh sejak lama, sejak tahun 1947 dari masalah penjajahan. Yang paling mendunia adalah masalah sengketa Kashmir yang merupakan permasalahan terbesar yang bisa dikatakan sebagai kunci utama peperangan antara India-Pakistan. Akibat situasi yang mendesak, Harry Singh meminta bantuan dan membuat persetujuan penggabungan (Instrument of Accession) Kashmir dengan pemerintahan New Delhi yang ditandatangani pada 26 Oktober 1947. Pernyataan dari penguasa Kashmir ini mengundang kemarahan dari pihak Pakistan sehingga perang antara India-Paskitan tidak terbendung lagi. Hal ini bukan semata-mata karena dari Pakistan karena Pakistan sebenarnya memanfaatkan keadaan yang terjadi di Kashmir. Pada bulan Oktober 1947 terjadi pemberontakan oleh suku Pashtun yang tinggal di sebelah barat wilayah Kashmir terhadap Maharaja Hari Singh. Dalam permasalahan ini sempat ada usulan dari PBB untuk melakukan plebisit agar penduduk Kashmir diberikan kebebasan memilih untuk bergabung dengan Negara mana. Namun usulan tersebut tidak kunjung dilaksanakan yang dikemudian hari menimbulkan ketakutan bagi pemerintah India akan adanya pemberontakan dari penduduk Kashmir. Sehingga dapat dilihat jika konflik Kashmir ini terjadi karena India dan Pakistan yang memang tidak bisa bersatu mempuyai kpeentingan sendiri-sendiri terhadap kashmir untuk meraka masing-masing, dengan melihat Kashmir mempunyai keuntungan yang banyak untuk dua negara tersebut. Atau dapat dikatakan Kashmir adalah dapat dijadikan tambang emas untuk mereka.
 

Hegemoni di Kawasan Asia Selatan

Berbicara soal hegemoni India di kawasan tidak jauh juga dengan masalah geopolitik dan geostrategi di Asia Selatan dapat diwakilkan oleh dua negara besar di sana yakni India dan Pakistan. Karena sebagai 2 negara besar yang berada dalam satu wilayah dengan jarak territorial yang berdekatan, India dan Pakistan memiliki latar belakang dan strategi yang berbeda, walaupun tujuan utama mereka sama yakni untuk menyebarkan pengaruhnya dan menguasai Asia Selatan, pertikaian yang jelas terlihat di keduanya yakni terkait perebutan Lembah Kasmir. 

India merupakan salah satu negara bekas jajahan Inggris, dan seperti negara-negara daerah imperialism Inggris lainnya, India juga ‘ditinggalkan’ kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi. Isu-isu yang sedang merembak di India terkait dengan kondisi demografisnya dengan jumlah penduduknya yang banyak dan bersifat multikulturalisme, sehingga tak ayal sering terjadi konflik-konflik etnis dan muncul gerakan-gerakan separatisme. Di samping semua itu, tak dapat dipungkiri bahwa India merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling maju di kawasannya, hal ini mulai terlihat di era globalisasi, dengan berubahnya kebijakan pemerintah India, yang tidak hanya mengkonsentrasikan ekonominya pada sektor pertanian, tapi juga mulai merambah ke sektor industri dan jasa, reformasi ini terjadi pada tahun 1991. Hal ini juga tidak lepas dari kedekatannya dengan Amerika Serikat, di mana Amerika Serikat berusaha untuk merangkul India sebagai koleganya, hubungan ini semakin erat dengan dijadikannya India sebagai salah satu buffering zone Amerika Serikat terhadap teroris., selain itu kedekatan India dengan Amerika Serikat dan Israel juga terkait dengan bidang pertahanan dan pengembangan nuklir. Selain dengan Amerika Serikat dan Israel, India juga menjalin kerja sama bilateral dengan Rusia, Eropa, dan Asia Tenggara. Kemajuan pertumbuhan ekonomi tersebutlah yang memunculkan keinginan India untuk menjadi hegemoni di kawasan Asia Selatan.

Pakistan merupakan negara yang terbentuk karena adanya kelompok-kelompok Islamis yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah yang kemudian ingin melindungi masyarakat Muslim di India dari diskriminasi masyarakat Hindu di sana, oleh sebab itu pada akhir tahun 1930 kelompok ini memisahkan diri dari India dan mendirikan Republik Islam Palestina. Posisi Pakistan diperkuat dengan ‘warisan’ nuklir yang diberikan oleh USSR semasa Perang Dingin, ini pulalah yang menjadikan Pakistan secara otomatis sebagai saingan utama India untuk menjadi hegemoni di kawasan Asia Selatan. Hubungan bilateral antara Pakistan dengan Amerika Serikat awalnya berlangsung baik, namun semenjak ditemukan dan terbunuhnya Osama Bin Laden di Pakistan, menjadikan kepercayaan Amerika Serikat terhadap Pakistan menjadi luntur. Hal ini kemudian dipandang sebagai peluang oleh Cina untuk merangkul Pakistan sebagai koleganya. Hubungan ini terjalin melalui String of Pearls yang diciptakan oleh Cina ternyata melibatkan Pakistan, yakni melalui pelabuhan Gwader yang 75% pembangunannya didanai oleh Cina, sebagai timbal baliknya, Cina menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pangkalan angkatan militer laut Cina. 

Konflik India-Pakistan

Pertikaian di antara keduanya dilatarbelakangi oleh perbedaan agama, budaya, dan ideologi yang sangat signifikan, hal ini seperti membuktikan teori clash of civilizationnya Samuel Huntington, dimana perbedaan kebudayaan yang sangat besar akan sangat riskan menciptakan benturan antara kedua bangsa tersebut apalagi mengingat bahwa antara India dan Pakistan, mereka berdua berbatasan secara langsung satu sama lain. . Ketegangan dua negara mancapai klimaks pada September 1965 ketika pasukan India dan Pakistan kembali diarahkan ke medan perang. Kesepakatan damai akhinya ditandangani pada tahun 1966, tetapi tahun 1971 mereka kembali bertempur karena sengketa wilayah Pakistan Timur (yang kemudian menjadi Bangladesh) sebagai akibat tidak tertampungnya aspirasi politik. Kepemilikan nuklir dan keberadaan dua negara besar (yang juga berbeda ideologi) di belakaang keduanya juga menjadi pemicu ketidakharmonisan hubungan antara India dan Pakistan, karena masing-masing mereka menganggap bahwa yang lain merupakan ancaman bagi keamanan dan tentunya menjadi penghalang mereka untuk menjadi negara hegemoni di kawasan Asia Selatan. 

Namun kedua negara, baik India dan Pakistan sudah mulai menunjukkan itikad baik untu saling berdamai, hal ini ditunjukkan dengan adanya perundingan antara para pemimpin negara yang terjadi pada bulan Maret 2009. Mereka sepakat untuk tidak bersikap reaksionis terhadap isu-isu terorisme dan fokus terhadap konsensus perdamaian yang mereka perjuangkan.Kesimpulan yang data diambil dari paparan di atas bahwa hubungan antara India dan Pakistan merupakan hubungan yang konfliktual. Hal ini didasari oleh perbedaan kebudayaan keduanya, keberadaan Amerika Serikat maupun Cina di belakang mereka, kepemilikan nuklir oleh keduanya yang kemudian dinilai sebagai ancaman keamanan oleh masing-masing pihak, adanya perebutan terhadap Lembah Kashmir, dan keinginan keduanya untuk menjadi negara hegemoni di kawasan Asia Selatan. Adapun geopolitik dan geostrategi yang dilancarkan oleh masing-masing pihak hanya dinilai sebagai ancaman oleh pihak lawan.


Sejarah Kolonialisme di Kawasan

Kolonialisme merupakan pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, biasanya untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah. Kolonialisme juga dilakukan sebagai legitimasi atau pengakuan bahwa Negara pengkoloni lebih kuat daripada yang dikoloni. Kolonialisme sebenarnya pemindahan kekayaan dari daerah yang dikolonisasi ke daerah pengkolonisasi yang menghambat kesuksesan pengembangan ekonomi (Andre Gunder Frank).

India merupakan negara yang kaya, sehinga ada keinginan Inggris untuk menguasainya. Pendatang pertama kali adalah portugis sekitar akhir 1400 atau awal 1500, dengan dalih perdagangan yang kemudian bergantiang yang diikuti oleh Inggris yang waktu itu mengalahkan portugis. Ketika Inggris masuk dalam bentuk perusahaan, Inggris dapat melihat potensi potensi yang dapat dikuasai. Pada saat itu India di dominasi oleh agama islam, tapi kemudian juga terbentuk komunitas lain yaitu agama hindu, yang kemudian hindu mengalahkan kerajaan islam di India. kerajaan islam (mughal) runtuh karena pengaruh inggris sekitar tahun 1600an. meski India dalam keadaan dijajah tapi keadaannya masih tetap baik. tahn 1800 orang India sudah diperkenalkan ide pencerahan ketika di Eropa ada masa renaisence, sehingga nasionalisme dimunculkan. Dan pada tahun 1885, sudah terbentuk Kongres, sudah ada partai, permintaan merdeka, dan menginginkan modernisasi. Kemudian pada tahun 1906, muslim terbentuk kembali untuk meminta hak otonomi. Tetapi hal ini ditolak Nehru dengan alasan India harus menjadi negara yang sekuler. Tapi Gandhi memperkenalkan Hindu dan Islam adalah bersaudara dan berdamai. Perbedaan argument tersebut membuat India menjadi pecah ( pemikiran Gandhi di tolak ). Pecahnya India ini menjadi 2 yaitu, India dan Pakistan, yang kemudian Pakistan juga pecah menjadi 2 bagian yaitu, west pakistan dan east pakistan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat penjelasan persub dibawah ini,

Penyebab Kedatangan Bangsa Inggris ke India

Sejak dipatahkannya teori geosentris -yang mengatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi- oleh teori heliosentris –bahwa matahari adalah pusat tata surya- dan munculnya gagasan bahwa bumi bulat, mulailah beramai-ramai penjelajahan dilakukan. Awalnya orang mengira bila melakukan perjalanan terus menerus akan terjatuh bila sudah sampai di ujung bumi, karena mereka berpikir bumi itu datar seperti koin. Penjelajahan pertama (1492) dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol atas perintah Ratu Issabella. Penjelajahan tersebut banyak menemukan daerah baru yang sebelumnya belum pernah terjamah orang Eropa, seperti benua Amerika. Pelayaran tersebut kemudian diikuti juga oleh Inggris, Belanda, Perancis, dan Jerman.

Selain itu, datangnya Inggris ke India dikarenakan juga oleh faktor kekosongan kas Negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib. Karena perdagangan dari timur jauh melalui timur tengah ditutup akibat jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, maka untuk mencari keuntungan yang besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah yang bisa dijual di Eropa. Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah dikuasai Pemerintahan Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India yaitu daerah transit komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa.

Faktor lainnya adalah kemudahan pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh Ferdinand de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Untuk dapat ke wilayah timur jauh tidak perlu lagi mengelilingi benua Afrika. Sebab lebih lanjut terjadi setelah terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah sumber bahan baku dan juga daerah pemasaran hasil industri.

Kemaharajaan Britania di India

Sejak tahun 1500-an, Inggris mulai melakukan perluasan wilayahnya untuk mencari daerah koloni agar mendapatkan rempah-rempah dan dapat menyediakan bahan industri dan dapat menjual produknya ke pasaran dunia. Dengan menggunakan semboyan Imperialisme kuno yaitu gold, gospel, dan glory inggris mulai mengontrol daerah koloni di bawah kekuasaannya. Pada saat Inggris datang ke India, di sana telah dikuasai oleh sebuah dinasti Islam, yaitu dinasti Mughal.

Britania raya yang mempunyai wilayah-wilayah koloni hampir di seluruh belahan dunia memiliki sebuah ungkapan yang digunakan untuk menjulukinya “ the sun never sets on the British Empire ”.  India sendiri dijuluki sebagai mahkota emas Inggris karena memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Inggris.

British Empire yang pertama masih bermotifkan ekonomi (merkantilisme) demi kepentingan monopoli ekonomi. Untuk melancarkan kegiatan tersebut, maka pada tahun 1600 Inggris membentuk kongsi dagang untuk India yaitu EIC (East India Company) ketika Ratu Elizabeth I berkuasa. EIC membangun pos-pos niaga di sebagian wilayah perkotaan India.

Pada pertengahan tahun 1700-an Dinasti Mughal di India yang berada di bawah kekuasaan Sultan Ahmad mulai melemah pengaruhnya. Sehingga pada tahun 1830, EIC mengambil keuntungan dari melemahnya Dinasti Mughal dengan mengambil alih kekuatan politik dan militer. Pengambilalihan kekuasaan oleh inggris ini, terutama EIC, yang meliputi kekuasaan ekonomi, keamanan, dan pemerintahan menimbulkan pemberontakan yang dilakukan oleh tentara India dalam kemiliteran Inggris pada tahun 1857, yang disebut pemberontakan Sepoy atau Great Indian Mutiny.

Faktor yang menyebabkan pemberontakan Sepoy pemberontakan sepoy disebabkan oleh faktor secara tidak langsung dan faktor langsung. Faktor tidak langsungnya adalah karena penerapan kebijakan pemerintahan EIC yang berdampak pada perubahan-perubahan struktur sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat India  yang memunculkannya benih-benih kebencian terhadap Inggris atas kontrol dan kelakuan mereka di tanah India, sehingga pemberontakan-pemberontakan kecil mulai muncul secara bertahap. Sedangkan faktor secara langsung adalah dibubarkannya satu pasukan sepoy yaitu pasukan kavalery ke 3 secara tidak hormat. Isu agama yang menyangkut orang Hindu adalah kebijakan penempatan pasukan di luar daerah terutama kebijakan General Enlisment Act 1856 yang mewajibkan pasukan sepoy yang sebagian besar berasal dari kalangan kasta tinggi, untuk menyebrangi lautan, dianggap sebagai penghinaan penghormatan nilai dan norma masyarakat India. Isu agama yang berkenaan dengan keyakinan penganut agama Islam maupun Hindu mampu memobilisasi massa, adalah beredarnya kabar minyak babi dan sapi yang digunakan untuk mengfungsikan senjata baru yang akan digunakan pasukan sepoy. Pemberontakan meluas disebabkan karena pemberontakan didukung oleh para pemimpin feodal dan ulama-ulama yang mampu memberikan spirit kepada massa. Pemberontakan sepoy berubah dari pemberontakan tentara menjadi pemberontakan politik. Penanganan pemberontakan tidak dapat dilakukan dengan cepat akibat terputusnya jaringan komunikasi untuk meminta bantuan kepada pasukan Inggris.
Dampak dari pemberontakan sepoy adalah dengan dibubarkannya EIC melalui maklumat Victoria 1858, dihapuskannya Dinasti Moghul, dan India berada langsung dibawah kekuasaan kerajaan Inggris. Maka dari sinilah British Empire II dimulai.

British Empire kedua ini mempunyai motif politik, kontrol Inggris atas kehidupan politik di seluruh wilayah India. Misalnya saja penerapan nilai asli dan penggunaan lembaga Inggris sebagai peraturan untuk pribumi, campur tangan dalam permasalahan lokal, mengurusi militer yang kuat, melibatkan dominasi kolonial, serta membawa sistem hukum dan hubungan sosial dalam kolonisasinya.
British Empire yang kedua ini selanjutnya akan disebut British Raj (kemaharajaan Britania). British Raj (1858-1942) mempengaruhi perubahan atau tatanan sosial, ekonomi, politik, serta kebudayaan di India yang sebelumnya dikuasai oleh Dinasti Kerajaan Mughal.

Pemerintahan India diatur pemerintah imperial yang berpusat di London, Britania Raya. Pemerintahan pusat di Calcutta (pada tahun 1930-an berubah nama menjadi New Delhi) diwakili oleh Viceroy-Raja Muda. Batas wilayah India semakin meluas setelah Pemerintah Inggris mengambil alih dari EIC pada 1858. Kawasan British India ini dalam perkembangannya menjadi Negara merdeka. Mereka meliputi Pakistan, Bangladesh, Myanmar, dan Burma.

Pada tahun 1850-an mekanisasi industry rami di Bengal dan tekstil di barat India dikelola firma-firma Inggris. Kedua industri ini terus berkembang bahkan sampai pada tahun 1914, namun ekonomi India tetap bertopang pada agraria yang menganut sistem ekonomi subsisten (komoditas yang dihasilkan untuk kebutuhan sendiri), sehingga sering terjadinya kelaparan karena rakyat belum siap untuk industrialisasi (sistem ekonomi uang atau monetasy). Dampak revolusi Industri Inggris bagi India memengaruhi jalinan ekonomi keduanya. Untuk memudahkan pendistribusian bahan mentah, katun, untuk dikirim ke Inggris maka dibangun rel kereta api, kanal-kanal, dan jembatan, serta jaringan telegraf.

Hal tersebut memengaruhi India di bidang sosial politik di antaranya adalah, Inggris menempati hampir seluruh posisi tinggi dalam pemerintahan dan masyarakat (government act), Orang Inggris menempatkan orang India sebagai inferior secara moral, politik, dan budaya, Inggris tidak memperbolehkan orang India menjalankan pemerintahan sendiri, dan nilar-nilai serta tradisi bangsa India diabaikan.

Tahun 1861 berlaku Indian Council Act, orang India melalui penunjukan dapat terlibat dalam dewan tapi tetap tidak secara menyeluruh. 1885 muncul gerakan nasional India, prinsip liberal berpolitik, menuntut terlibat dalam pemerintah di bawah kendali Inggris, yaitu mengirim petisi. Sehingga pada 1825-1917 Dadabhai Naoroji menjadi presiden kongres sebanyak tiga kali. Bal Gangadar Tilak (1856-1920) melakukan gerakan ekstremis reformasi Hindu , gagasan diskriminasi gender dan kasta yang memboikot dengan gerakan swadesi terhadap viceroy George Nathaniel Curzon pada 1905 yang memecah Bengal menjadi dua, Bengal timur & Assam (Islam) serta Bengal, Bihar, & Orissa (Hindu).
Nasionalisme di India sendiri muncul awalnya bersifat gerakan sosial dan pendidikan. Gerakan politik baru ada setelah berdiri Indian National Congress (Partai Kongres India) yang anggotanya terdiri atas golongan intelektual hindu dan muslim (merupakan ide kebangsaan rakyat India). Gerakan perlawanan India dilakukan dengan cara yang halus, seperti yang dilakukan Gandhi.
Gerakan perjuangan Gandhi adalah perlawanan tanpa kekerasan (satyagraha) yaitu ahimsa (gerakan yang melarang pembunuhan), satyagraha (untuk tidak bekerjasama dengan penjajah), hartal (pemogokan, tidak berbuat apa-apa termasuk datang ke tempat kerja), dan swadesi (menggunakan produksi sendiri). Gerakan perjuangan kemerdekaan ini dipimpin Gandhi sejak tahun 1915 sampai tahun 1947. Kemerdekaan yang diperoleh India pada 1947 bukanlah kemenangan militer tapi kemenangan atas nama kemanusiaan.

Faktor yang membuat Inggris menguasai :

1. India tidak pernah bersatu karena banyak budaya dan bahasa. Tapi untuk official menggunakan bahas inggris.

2. India tipikal orang yang tidak pernah bekerjasama.
3. Inggris mempunyai senjata yang sangat kuat.
4. "Politik belah bambu" yaitu menggunakan pemimpin lokal untuk mendapatkan posisi di India.

Hal positive dari adanya jajahan Inggris :

1. Adanya pembangunan universitas (pendidikan barat).
2. Memperkenalkan legal sistem (hukum).
3. Menghapus perbudakan.
4. Menghapus sistem kasta.
5. Berjuang untuk mengangkat wanita.
6. Memperkenalkan kristen.

Kawasan Asia Selatan

Kawasan ini mempunyai sejarah yang panjang. Peradaban kuno berkembang di sekitar lembah sungai indus. Masa sebelum abad ke 18 merupakan masa keemasan kawasan ini, saat kekhaisaran mughal berkuasa di sebelah utara. Penguasa kolonial Eropa kemudian memimpin penjelajahan kawasan ini, awalnya portugis dan belanda, namun kemudian kekhaisaran britania dan perancis. Sebagian besar dari Asia Selatan memperoleh kemerdekaan dari eropa pada akhir sekitar 1940an.


Negara Asia Selatan meliputi ; Bangladesh, Bhutan, Maladeva, Pakistan,Sri Lanka dan India. Asia Selatan, bagian dari benua Asia terletak di sebelah Selatan dan berbatasan dengan : Asia Tengah di utara, Asia Timur, ditimur, Asia Tenggara di sisi tenggara, Asia Barat di sebelah barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Secara budaya dan juga bahasa negara berikut seringkali juga digolongkan ke daerah Asia Selatan meski ada yang menggolongkan ke Asia Barat, atau bahkan Timur Tengah : Iran dan Afghanistan Negara-negara yang termasuk Asia Selatan biasanya secara budaya terpengaruh dengan budaya India dan sering pula daerah ini disebut anak benua India atau Hindia.

Bangladesh :
Merupakan negara yang berpenduduk padat, berdiri tahun 1971, semula Pakistan Timur. Negeri yang sering dilanda bencana banjir. Penduduknya ada dua suku, Dravida dan Chitagong. berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di tenggara dan Teluk Bengal di selatan. Salah satu negara yang terpadat penduduknya di dunia.

Bhutan :
Terletak di lereng gunung Himalaya, dengan pemandangan alam sangat menarik, seluas negara Swiss, disebut Druk Yul. Penduduk sebagai migran dari Nepal Umumnya beragama Budha. Ada dua lembaga, yaitu Darma Raja dan Deb Raja Darma raja bertugas mengatur hal yang terkait dengan agama Budha Deb Raja.

Maladeva :
Merupakan gugusan pulau atoll yang luasnya sekitar 298 km2. Penduduknya dimungkinkan keturunan antara Arab dengan Sri Lanka, berbahasa Divehi, sebagai rumpun bahasa sinhala. Penduduk sebagian besar beragama Budha dan umumnya pelaut. Kontak penduduk dengan bangsa Arab, menyebabkan sebagian besar mereka beragama Islam Pernah dijajah Belanda dan tahun 1887 menjadi protektorat Inggris Merdeka tahun 1965.

Pakistan :
Negara Baru, karena baru berdiri tahun 1947. Negara lama, terletak di lembah sungai Sindh yang berabat-abat punya peradaban yang tinggi. Terdiri dari dua negara, yaitu pakistan Barat dan Timur. Karena perang saudara, Pakistan Timur melepaskan diri, menjadi negara Bangladesh tahun 1971. Pakistan salah satu negara yang melahirkan peradaban dunia, di Sindh yang stua dan sjajar dengan Measopotamia, Mesir dan Cina. Republik Islam Pakistan (bahasa Urdu) berbatasan denganIndia,Iran,Afghanistan, China dan Laut Arab Dengan lebih dari 150 juta penduduk, Pakistan menduduki peringkat keenam negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menduduki peringkat ketiga dalam negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia (setelah Indonesia dan India) dan juga salah satu anggota penting OKI.

India :
Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat China, Myanmar, Banglades, Nepal, Bhutan,  dan Afghanistan, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia. India adalah negara kepulauan yang bersebelahan. Sering disebut dengan Sub Continent / anak benua, luas sekitar 600.000 mil . Wilayahnya amat luas.  Disebut juga Hindhus atau Barata Varsa/daerah Barata. Barata adalah seorang raja yang terkenal Jambu Dwipa, karena bentuknya seperti jambu. Sapta Sindhawah atau Hapta Hindhu, atau Arya Varsa, artinya daerah orang Arya. Terdapat sungai Indhus, yang terdiri dari lima cabang sungai, yaitu Yellum, Chenab, Ravi, Beas dan Suttly. Daerah ini sering disebut Punjab. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah keempat terbesar di dunia dalam PDB. Paritas daya beli dan salah satu dari empat pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan mengumumkan kemampuan senjata nuklir.

Srilanka :
Sri Lanka adalah sebuah negara Pulau di pesisir tenggara India. Konflik etnis selama dua dekade terakhir, antara pemerintah dan kelompok minoritas Tamil yang dipimpin Macan Tamil. Negara ini terkenal akan produksi tehnya. Demografi; Sekitar 75% populasi berasal dari suku Sinhala, yang mayoritas beragama Buddha Mazhab Theravada. Kelompok besar lainnya adalah suku Tamil (18%) yang mayoritas beragama Hindu, dan tinggal di sebelah utara dan timur. Suku Tamil dibagi lagi kepada dua kelompok: Tamil Asli dan suku Tamil yang merupakan pendatang baru dari India Baik bahasa Sinhala maupun Tamil merupakan bahasa resmi sejak persetujuan India-Sri Lanka yang ditandatangani tahun 1989. Bahasa Inggris, bahasa pemersatu berdasarkan konstitusi, adalah bahasa ibu bagi sekitar 10% dari seluruh penduduk, dan dituturkan serta dimengerti dengan luas di Sri Lanka. Ketiga-tiga bahasa tersebut digunakan dalam pendidikan dan pemerintahan. Minoritas adalah Muslim (7%), kebanyakan keturunan Arab Dan Melayu, suku Burgher (keturunan campuran Eropa; 1%) serta Wanniyala-Aetto atau Vedda, keturunan kebudayaan awal di Sri Lanka yang jumlahnya semakin surut. Agama-agama terbesar adalah Buddha (70%) dan Hindu (15%). Sekitar 7% dari populasi beragama Kristen(6% Katolik dan 1% Protestan).



Perbedaan Agama Hindu dan Islam ( agama yang mendominasi di Asia Selatan ) :
Di Asia Selatan ada dua agama yang mendominasi, yaitu agama Hindhu dan Islam. Dan dua agama ini mempunyai perbedaan, perbedaannya antara lain :
A. Hindu
     Polytheistic, banyak Tuhan, tidak memakan daging sapi, kremasi, variying beliefs, various secred writings, caste separation, dan having the region as part of the state of secondary importance.
B. Islam
     Monotheistic, Tuhan hanya satu, hanya Alquran, punya 5 pilar, intolerant, makan daging sapi tapi tidak untuk babi sosial equality, theocratic society, dan bury dead.