Selasa, 08 April 2014

Hegemoni di Kawasan Asia Selatan

Berbicara soal hegemoni India di kawasan tidak jauh juga dengan masalah geopolitik dan geostrategi di Asia Selatan dapat diwakilkan oleh dua negara besar di sana yakni India dan Pakistan. Karena sebagai 2 negara besar yang berada dalam satu wilayah dengan jarak territorial yang berdekatan, India dan Pakistan memiliki latar belakang dan strategi yang berbeda, walaupun tujuan utama mereka sama yakni untuk menyebarkan pengaruhnya dan menguasai Asia Selatan, pertikaian yang jelas terlihat di keduanya yakni terkait perebutan Lembah Kasmir. 

India merupakan salah satu negara bekas jajahan Inggris, dan seperti negara-negara daerah imperialism Inggris lainnya, India juga ‘ditinggalkan’ kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi. Isu-isu yang sedang merembak di India terkait dengan kondisi demografisnya dengan jumlah penduduknya yang banyak dan bersifat multikulturalisme, sehingga tak ayal sering terjadi konflik-konflik etnis dan muncul gerakan-gerakan separatisme. Di samping semua itu, tak dapat dipungkiri bahwa India merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling maju di kawasannya, hal ini mulai terlihat di era globalisasi, dengan berubahnya kebijakan pemerintah India, yang tidak hanya mengkonsentrasikan ekonominya pada sektor pertanian, tapi juga mulai merambah ke sektor industri dan jasa, reformasi ini terjadi pada tahun 1991. Hal ini juga tidak lepas dari kedekatannya dengan Amerika Serikat, di mana Amerika Serikat berusaha untuk merangkul India sebagai koleganya, hubungan ini semakin erat dengan dijadikannya India sebagai salah satu buffering zone Amerika Serikat terhadap teroris., selain itu kedekatan India dengan Amerika Serikat dan Israel juga terkait dengan bidang pertahanan dan pengembangan nuklir. Selain dengan Amerika Serikat dan Israel, India juga menjalin kerja sama bilateral dengan Rusia, Eropa, dan Asia Tenggara. Kemajuan pertumbuhan ekonomi tersebutlah yang memunculkan keinginan India untuk menjadi hegemoni di kawasan Asia Selatan.

Pakistan merupakan negara yang terbentuk karena adanya kelompok-kelompok Islamis yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah yang kemudian ingin melindungi masyarakat Muslim di India dari diskriminasi masyarakat Hindu di sana, oleh sebab itu pada akhir tahun 1930 kelompok ini memisahkan diri dari India dan mendirikan Republik Islam Palestina. Posisi Pakistan diperkuat dengan ‘warisan’ nuklir yang diberikan oleh USSR semasa Perang Dingin, ini pulalah yang menjadikan Pakistan secara otomatis sebagai saingan utama India untuk menjadi hegemoni di kawasan Asia Selatan. Hubungan bilateral antara Pakistan dengan Amerika Serikat awalnya berlangsung baik, namun semenjak ditemukan dan terbunuhnya Osama Bin Laden di Pakistan, menjadikan kepercayaan Amerika Serikat terhadap Pakistan menjadi luntur. Hal ini kemudian dipandang sebagai peluang oleh Cina untuk merangkul Pakistan sebagai koleganya. Hubungan ini terjalin melalui String of Pearls yang diciptakan oleh Cina ternyata melibatkan Pakistan, yakni melalui pelabuhan Gwader yang 75% pembangunannya didanai oleh Cina, sebagai timbal baliknya, Cina menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pangkalan angkatan militer laut Cina. 

Konflik India-Pakistan

Pertikaian di antara keduanya dilatarbelakangi oleh perbedaan agama, budaya, dan ideologi yang sangat signifikan, hal ini seperti membuktikan teori clash of civilizationnya Samuel Huntington, dimana perbedaan kebudayaan yang sangat besar akan sangat riskan menciptakan benturan antara kedua bangsa tersebut apalagi mengingat bahwa antara India dan Pakistan, mereka berdua berbatasan secara langsung satu sama lain. . Ketegangan dua negara mancapai klimaks pada September 1965 ketika pasukan India dan Pakistan kembali diarahkan ke medan perang. Kesepakatan damai akhinya ditandangani pada tahun 1966, tetapi tahun 1971 mereka kembali bertempur karena sengketa wilayah Pakistan Timur (yang kemudian menjadi Bangladesh) sebagai akibat tidak tertampungnya aspirasi politik. Kepemilikan nuklir dan keberadaan dua negara besar (yang juga berbeda ideologi) di belakaang keduanya juga menjadi pemicu ketidakharmonisan hubungan antara India dan Pakistan, karena masing-masing mereka menganggap bahwa yang lain merupakan ancaman bagi keamanan dan tentunya menjadi penghalang mereka untuk menjadi negara hegemoni di kawasan Asia Selatan. 

Namun kedua negara, baik India dan Pakistan sudah mulai menunjukkan itikad baik untu saling berdamai, hal ini ditunjukkan dengan adanya perundingan antara para pemimpin negara yang terjadi pada bulan Maret 2009. Mereka sepakat untuk tidak bersikap reaksionis terhadap isu-isu terorisme dan fokus terhadap konsensus perdamaian yang mereka perjuangkan.Kesimpulan yang data diambil dari paparan di atas bahwa hubungan antara India dan Pakistan merupakan hubungan yang konfliktual. Hal ini didasari oleh perbedaan kebudayaan keduanya, keberadaan Amerika Serikat maupun Cina di belakang mereka, kepemilikan nuklir oleh keduanya yang kemudian dinilai sebagai ancaman keamanan oleh masing-masing pihak, adanya perebutan terhadap Lembah Kashmir, dan keinginan keduanya untuk menjadi negara hegemoni di kawasan Asia Selatan. Adapun geopolitik dan geostrategi yang dilancarkan oleh masing-masing pihak hanya dinilai sebagai ancaman oleh pihak lawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar