India merupakan salah satu negara
bekas jajahan Inggris, dan seperti negara-negara daerah imperialism Inggris
lainnya, India juga ‘ditinggalkan’ kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi.
Isu-isu yang sedang merembak di India terkait dengan kondisi demografisnya
dengan jumlah penduduknya yang banyak dan bersifat multikulturalisme, sehingga
tak ayal sering terjadi konflik-konflik etnis dan muncul gerakan-gerakan
separatisme. Di samping semua itu, tak dapat dipungkiri bahwa India merupakan
kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling maju di kawasannya, hal
ini mulai terlihat di era globalisasi, dengan berubahnya kebijakan pemerintah
India, yang tidak hanya mengkonsentrasikan ekonominya pada sektor pertanian,
tapi juga mulai merambah ke sektor industri dan jasa, reformasi ini terjadi
pada tahun 1991. Hal ini juga tidak lepas dari kedekatannya dengan Amerika
Serikat, di mana Amerika Serikat berusaha untuk merangkul India sebagai
koleganya, hubungan ini semakin erat dengan dijadikannya India sebagai salah
satu buffering zone Amerika Serikat terhadap teroris., selain itu kedekatan
India dengan Amerika Serikat dan Israel juga terkait dengan bidang pertahanan
dan pengembangan nuklir. Selain dengan Amerika Serikat dan Israel, India juga
menjalin kerja sama bilateral dengan Rusia, Eropa, dan Asia Tenggara. Kemajuan
pertumbuhan ekonomi tersebutlah yang memunculkan keinginan India untuk menjadi
hegemoni di kawasan Asia Selatan.
Pakistan merupakan negara yang
terbentuk karena adanya kelompok-kelompok Islamis yang dipimpin oleh Muhammad
Ali Jinnah yang kemudian ingin melindungi masyarakat Muslim di India dari
diskriminasi masyarakat Hindu di sana, oleh sebab itu pada akhir tahun 1930
kelompok ini memisahkan diri dari India dan mendirikan Republik Islam Palestina.
Posisi Pakistan diperkuat dengan ‘warisan’ nuklir yang diberikan oleh USSR
semasa Perang Dingin, ini pulalah yang menjadikan Pakistan secara otomatis
sebagai saingan utama India untuk menjadi hegemoni di kawasan Asia Selatan.
Hubungan bilateral antara Pakistan dengan Amerika Serikat awalnya berlangsung
baik, namun semenjak ditemukan dan terbunuhnya Osama Bin Laden di Pakistan,
menjadikan kepercayaan Amerika Serikat terhadap Pakistan menjadi luntur. Hal
ini kemudian dipandang sebagai peluang oleh Cina untuk merangkul Pakistan
sebagai koleganya. Hubungan ini terjalin melalui String of Pearls yang
diciptakan oleh Cina ternyata melibatkan Pakistan, yakni melalui pelabuhan
Gwader yang 75% pembangunannya didanai oleh Cina, sebagai timbal baliknya,
Cina menjadikan pelabuhan tersebut sebagai pangkalan angkatan militer laut
Cina.
Konflik India-Pakistan
Pertikaian di antara keduanya
dilatarbelakangi oleh perbedaan agama, budaya, dan ideologi yang sangat
signifikan, hal ini seperti membuktikan teori clash of civilizationnya Samuel
Huntington, dimana perbedaan kebudayaan yang sangat besar akan sangat riskan
menciptakan benturan antara kedua bangsa tersebut apalagi mengingat bahwa
antara India dan Pakistan, mereka berdua berbatasan secara langsung satu sama
lain. . Ketegangan dua negara mancapai klimaks pada September 1965 ketika
pasukan India dan Pakistan kembali diarahkan ke medan perang. Kesepakatan damai
akhinya ditandangani pada tahun 1966, tetapi tahun 1971 mereka kembali
bertempur karena sengketa wilayah Pakistan Timur (yang kemudian menjadi
Bangladesh) sebagai akibat tidak tertampungnya aspirasi politik. Kepemilikan
nuklir dan keberadaan dua negara besar (yang juga berbeda ideologi) di
belakaang keduanya juga menjadi pemicu ketidakharmonisan hubungan antara India
dan Pakistan, karena masing-masing mereka menganggap bahwa yang lain merupakan
ancaman bagi keamanan dan tentunya menjadi penghalang mereka untuk menjadi
negara hegemoni di kawasan Asia Selatan.
Namun kedua negara, baik India
dan Pakistan sudah mulai menunjukkan itikad baik untu saling berdamai, hal ini
ditunjukkan dengan adanya perundingan antara para pemimpin negara yang terjadi
pada bulan Maret 2009. Mereka sepakat untuk tidak bersikap reaksionis terhadap
isu-isu terorisme dan fokus terhadap konsensus perdamaian yang mereka
perjuangkan.Kesimpulan yang data diambil dari paparan di atas bahwa hubungan
antara India dan Pakistan merupakan hubungan yang konfliktual. Hal ini didasari
oleh perbedaan kebudayaan keduanya, keberadaan Amerika Serikat maupun Cina di
belakang mereka, kepemilikan nuklir oleh keduanya yang kemudian dinilai sebagai
ancaman keamanan oleh masing-masing pihak, adanya perebutan terhadap Lembah
Kashmir, dan keinginan keduanya untuk menjadi negara hegemoni di kawasan Asia
Selatan. Adapun geopolitik dan geostrategi yang dilancarkan oleh masing-masing
pihak hanya dinilai sebagai ancaman oleh pihak lawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar