Kashmir merupakan sebua wilayah yang terletak diantara rangkaian pegunungan Himalaya. Sehingga daerahnya bergunung-gunung dimana ketinggiannya mencapai 7.600 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kashmir sendiri bisa dikatakan sangat luas karena mencapai 223.000 km. Dalam hal ini Kashmir memiliki kedudukan yang strategis karena berdasarkan letak wilayahnya yang terdapat diantara pegunungan Himalaya tersebut membentuk celah alami. Dimana celah alami tersebut menghubungkan pada China, India, dan Pakistan. Wilayah Kashmir pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian. Yakni Ladakh yang terdapat di wilayah perbatasan Tibet dengan struktur wilayahnya yang bergunung-gunung yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Meskipun demikian disana juga terdapat sebagian umat agama Budha. Wilayah kedua dari Kashmir ialah Provinsi Kashmir itu sendiri dimana ibukotanya dipusatkan di Lembah Kashmir. Yang terakhir ialah daerah Jammu dimanadikuasai oleh india. Sedangkan bagian selatan dikuasai oleh pakistan. Kashmir dikuasai oleh 4 negara besar, yaitu India, Pakistan, Cina, dan Masyarakat Kashmir itu sendiri. Di Kashmir mayoritas penduduknya Muslim, tetapi dipegang oleh Raja Hindu.
Penduduk Kashmir menggunakan bahasa
Kashmiri sebagai bahasa utama dalam kehidupan sehari-hari. Mata pencaharian
penduduk meliputi ranah agraris, pembudidayaan ulat sutera, dan pemanfaatan
hasil hutan. Hasil dari sektor agraris Kashmir menghasilkan padi, jagung,
gandum, dan lain sebagainya. Selain itu daerah Kashmir juga
memiliki kota yang terkenal dengan hasil kerajinan tangannya yakni kota
Srinagar. Kota ini merupakan kota yang sangat terkemuka. Karena selain terkenal
dengan hasil kerajinan tangan seperti tersebut diatas, kota ini merupakan
ibukota Negara.
Kashmir merupakan wilayah yang
dianggap sangat penting oleh India maupun Pakistan. Karena letaknya yang
strategis tersebut membuat Kashmir menjadi
wilayah idaman. Bagi India, Kashmir merupakan pintu gerbang untuk berhubungan
dengan Negara luar. Sedangkan bagi Pakistan, Kashmir merupakan sumber kehidupan
yang tak ternilai harganya.
Latar belakang konflik kedua Negara ini
sebenarnya bukan hanya bermula setelah adanya kemerdekaan dari Pakistan. Namun
sebenarnya konflik antara India-Pakistan telah tumbuh sejak
lama, sejak tahun 1947 dari masalah penjajahan. Yang paling mendunia adalah masalah sengketa
Kashmir yang merupakan permasalahan terbesar yang bisa dikatakan sebagai kunci
utama peperangan antara India-Pakistan. Akibat situasi yang mendesak, Harry
Singh meminta bantuan dan membuat persetujuan penggabungan (Instrument of
Accession) Kashmir dengan pemerintahan New Delhi yang ditandatangani pada
26 Oktober 1947. Pernyataan dari penguasa Kashmir ini
mengundang kemarahan dari pihak Pakistan sehingga perang antara India-Paskitan
tidak terbendung lagi. Hal ini bukan semata-mata karena dari Pakistan karena
Pakistan sebenarnya memanfaatkan keadaan yang terjadi di Kashmir. Pada bulan Oktober 1947 terjadi pemberontakan oleh suku
Pashtun yang tinggal di sebelah barat wilayah Kashmir terhadap Maharaja Hari
Singh.
Dalam permasalahan ini sempat ada
usulan dari PBB untuk melakukan plebisit agar penduduk Kashmir diberikan
kebebasan memilih untuk bergabung dengan Negara mana. Namun usulan
tersebut
tidak kunjung dilaksanakan yang dikemudian hari menimbulkan ketakutan
bagi
pemerintah India akan adanya pemberontakan dari penduduk Kashmir.
Sehingga dapat dilihat jika konflik Kashmir ini terjadi karena India dan
Pakistan yang memang tidak bisa bersatu mempuyai kpeentingan
sendiri-sendiri terhadap kashmir untuk meraka masing-masing, dengan
melihat Kashmir mempunyai keuntungan yang banyak untuk dua negara
tersebut. Atau dapat dikatakan Kashmir adalah dapat dijadikan tambang
emas untuk mereka.